RIT dan RS di Kota Tangerang Mulai Terisi Kembali

    RIT dan RS di Kota Tangerang Mulai Terisi Kembali

    TANGERANG - Sesuai prediksi para ahli epidemiolog, kasus harian covid-19 akan mengalami kenaikan pada akhir Januari. Tren kenaikan kasus dinyatakan akan terus meningkat hingga Maret mendatang. Prediksi itu pun nyata terlihat di Kota Tangerang, yang mulai (12/1) tercatat naik 17 kasus, dan terus merangkak naik 101 kasus pada (20/1), dan tertinggi kini 155 kasus per hari pada (23/1).

    “Kasus harian Kota Tangerang diawal tahun hanya satu digit, tertinggi hanya tujuh kasus. Dua minggu terakhir ini, terlihat angka terus meningkat dari dua digit, dan sekarang sudah ratusan kasus per harinya. Jangan anggap remeh, ini harus menekan laju kenaikan kasus covid-19 dengan berbagai varian ini, ” ungkap dr Dini Anggraeni, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/1/22).

    dr Dini menjelaskan, kenaikan angka kasus covid-19 dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari, jumlah pemeriksaan yang bertambah tinggi, mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, banyaknya pelonggaran aktivitas sosial, timbulnya varian Omicron hingga menurunnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes).

    Atas kondisi ini, per (23/1) ada 139 kasus aktif di Kota Tangerang. Akibatnya, Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) dan Rumah Sakit (RS) di Kota Tangerang mulai kembali terisi oleh para pasien covid-19.

    Kata dr Dini, RIT Jurumudi Baru sudah menampung 24 pasien covid-19 dengan Bed Occupancy Rate (BOR) 34, 29 persen dari kapasitas 70 bed. Sedangkan, ada 13 RS yang menampung 91 pasien covid-19 baik ICU dan rawat inap dengan BOR 11, 43 persen dari 796 bed tersedia.

    “Sebagian kasus aktif ada yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Perlu diketahui, jika rumah tidak memadai untuk isolasi atau berpotensi tinggi untuk menularkan, maka pasien harus di rawat di RIT. Selain itu, pasien diatas 45 tahun ditambah ada komorbit harus dirawat di RIT atau RS agar terpantau oleh tenaga kesehatan. Begitu juga dengan golongan gejala sedang dan berat yang wajib di dirawat di rumah sakit, ” papar dr Dini.

    Untuk menekan angka kenaikan kasus, hingga saat ini Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan terus gencar melakukan testing, tracing dan treatment (3T). Kata dr Dini, per Januari ini Dinkes telah melakukan testing ke 24.716 orang dengan berbagai sasaran dan lokasi. Selain itu, meningkatkan tracing atau pencarian kasus kontak erat dengan rasio 1:10.

    “Dinkes juga menggencarkan pelaksanaan vaksinasi dosis satu hingga booster tanpa libur. Ayo kita tekan angka kenaikan kasus covid-19 ini, jangan sampai melebihi kapasitas pelayanan kesehatan yang Kota Tangerang miliki. Dapatkan vaksinya, tingkatkan kekebalan tubuh kita, perkuat protokol kesehatannya, dan jangan lengah, ” imbaunya.

    (Hms/Hbi)

    Habibi

    Habibi

    Artikel Sebelumnya

    Kota Tangerang Terpilih Sebagai Kota Percontohan...

    Artikel Berikutnya

    Polres Metro Tangerang Ungkap Kasus Sabu...

    Berita terkait